Suara Blog Pinggiran

Nia Ramadhani

Revalina S

Maria Ozawa

Sireen Sungkar

Luna Maya

Nindy

Nikita Willy

Shahrini

Terry Putri

Adelia Pasha

Putri Titian

Nabila Syakieb

Alyssa Subandono

DONITA

Guru Dan Anak Didik

Pendidikan di negeri kita tercinta dewasa ini kurang mencerminkan kepribadian dan jati diri bangsa. Ini disebabkan ada beberapa faktor diantaranya guru sebagai ujung tombak pendidikan tidak lagi melaksanakan dengan sepenuhnya tugas dan tanggung jawab seorang pendidik. Dalam kesempatan ini saya ingatkan kembali apa yang disampaikan Bapak Pendidikan kita Ki Hajar dewantara untuk dapat kita laksanakan bersama sebagai pendidik, yaitu :

1. Ing Ngarso Sung Tulodho

Kunci sukses pendidikan yang pertama dan utama adalah Akhlaq. Guru benar–benar harus bisa menjadi teladan dalam berakhlaq. Anak didik kebanyakan lebih percaya dengan gurunya daripada orangtuanya, karena guru dianggap tahu segala-galanya. Untuk itu segala tingkah laku, sopan santun guru akan menjadi panutan muridnya. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.

2. Ing Madyo Mangun Karso

Kunci sukses kedua adalah Minat dan Semangat Belajar. Guru harus benar–benar menjadi penggali minat dan pemompa semangat belajar anak sehingga setiap anak mampu berpikir kritis dan belajar mandiri.
Jadi sebetulnya guru tidak perlu banyak mengajar, justru lebih perlu banyak menggagas tentang beragam bintang prestasi di langit yang perlu setiap siswa gapai.

Antara Guru dan Pendidikan

Sebagaimana kita maklumi, ada dua hari paling istimewa dalam dunia pendidikan di Indonesia yang selalu diperingati setiap tahun. Yang pertama ialah Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei, seperti yang baru saja kita rayakan beberapa hari lalu. Sedangkan yang kedua yaitu Hari Guru, yang jatuh pada tanggal 25 November mendatang.

Dapat dikatakan bahwa antara keduanya adalah saling berkaitan satu sama lain. Artinya, membahas masalah pendidikan tentulah erat hubungannya dengan sosok-sosok ibu dan bapak guru. Begitu juga sebaliknya, memperbincangkan para ‘Pahlawan Tanpa Tanda Jasa’ itu akan berkorelasi pula terhadap hal-hal yang menyangkut persoalan pendidikan.

Terkait pembicaraan tentang guru dan pendidikan tadi kiranya masih menarik untuk menyimak kembali ucapan Kaisar Hirohito semasa terjadinya perang dunia kedua dahulu. Kala itu, setelah Jepang (kota Hiroshima dan Nagasaki) dijatuhi bom atom oleh tentara sekutu ternyata ucapan pertama yang terlontar dari mulut Sang Kaisar adalah sebentuk pertanyaan: berapa guru yang masih hidup?
Pertanyaan di atas jelas menunjukkan bahwa pemimpin ‘Negara Matahari Terbit’ tersebut begitu peduli terhadap pendidikan. Penguasa ‘Negeri Sakura’ ini berkeyakinan besar (optimis) bangsanya akan mampu dan segera bangkit lagi dengan eksistensi para guru.

Sejarah Kabupaten Bojonegoro

Masa kehidupan sejarah Indonesia kuno ditandai oleh pengaruh kuat kebudayaan Hindu yang datang dari India sejak abad I yang membedakan warna kehidupan sejarah Indonesia jaman Madya dan jaman Baru. Sedangkan Bojonegoro masih dalam wilayah kekuasaan Majapahit, sampai abad XVI ketika runtuhnya kerajaan Majapahit, kekuasaan pindah ke Demak, Jawa Tengah. Bojonegoro menjadi wilayah kerajaan Demak, sehingga sejarah Bojonegoro kuno yang bercorak Hindu dengan fakta yang berupa penemuan-penemuan banyak benda peninggalan sejarah asal jaman kuno di wilayah hukum Kabupaten Bojonegoro mulai terbentuk. Slogan yang tertanam dalam tradisi masyarakat sejak masa Majapahit "sepi ing pamrih, rame ing gawe" tetap dimiliki sampai sekarang.

Bojonegoro sebagai wilayah kerajaan Demak mempunyai loyalitas tinggi terhadap raja dan kerajaan. Kemudian sehubungan dengan berkembangnya budaya baru yaitu Islam, pengaruh budaya Hindu terdesak dan terjadilah pergeseran nilai dan tata masyarakat dari nilai lama Hindu ke nilai baru Islam tanpa disertai gejolak. Raden Patah, Senopati Jumbun, Adipati Bintoro, diresmikan sebagai raja I awal abad XVI dan sejak itu Bojonegoro menjadi wilayah kedaulatan Demak. Dalam peralihan kekuasaan yang disertai pergolakan membawa Bojonegoro masuk dalam wilayah kerajaan Pajang dengan raja Raden Jaka Tinggkir Adipati Pajang pada tahun 1568. Pangeran Benawa, putra Sultan Pajang, Adiwijaya merasa tidak mampu untuk melawan Senopati yang telah merebut kekuasaan Pajang 1587. Maka Senopati memboyong semua benda pusaka kraton Pajang ke Mataram, sehingga Bojonegoro kembali bergeser menjadi wilayah kerajaan Mataram. Daerah Mataram yang telah diserahkan Sunan Amangkurat kepada VOC berdasarkan perjanjian, adalah pantai utara Pulau Jawa, sehingga merugikan Mataram. Perjanjian tahun 1677 merupakan kekalahan politik berat bagi Mataram terhadap VOC. Oleh karena itu, status kadipaten pun diubah menjadi kabupaten dengan wedana Bupati Mancanegara Wetan, Mas Toemapel yang juga merangkap sebagai Bupati I yang berkedudukan di Jipang pada tanggal 20 Oktober 1677. Maka tanggal, bulan dan tahun tersebut ditetapkan sebagai HARI JADI KABUPATEN BOJONEGORO.

Hutan Lestari

Paripurna

Beraksi

Sejarah Presiden RI

Berikut ini sejarah para pemimpin di Indonesia yang mungkin ada kaitannya dengan zionis :
1. Soekarno
Presiden pertama Indonesia yang sangat anti dengan kolonialisme, imperialisme dan zionisme. Antipatinya beliau, salah satunya dengan keputusan Soekarno untuk memutuskan hubungan dengan PBB pada tahun 1962. Kemudian karena Amerika dgn Yahudinya mau menekan Indonesia untuk dapat masuk ke Indonesia dan menguasai Indonesia, Soekarno memilih memutuskan hubungan dengan Amerika. Untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia, Soekarno meminta bantuan dr negara-negara Islam (sekarang OKI), tetapi mereka menolak, mereka berpikir Indonesia negara yang tidak menguntungkan. Kemudian jalan terakhir Soekarno meminta bantuan dari negara komunis, karena pada saat itu, tanpa bantuan finance negara lain, Indonesia akan bangkrut. Setelah Indonesia lewat Soekarno berteman dengan blok timur, Amerika cemburu, dan melakukan propaganda Amerika dimana di dalamnya Yahudi, bagaimana caranya menurunkan Soekarno dari tahta kepresidenan. Dimulai dengan DR. M. Hatta (bapak koperasi) mengundurkan diri dari kursi wakil presiden. Yang perlu dicermati, ilmu tentang koperasi adalah ilmu yang dikembangkan oleh Yahudi, jadi kita bisa tahu DR. M. Hatta itu anggota FREEMASON (salah satu sayap Zionis) ???, tanda tanya besar, perlu kita teliti lebih lanjut. Kemudian dengan menghembuskan bahwa Soekarno itu komunis, padahal dari buku-buku yang saya baca, Soekarno itu termasuk seorang yang sangat membangakan dan mengerti Islam, dan dia sebetulnya sangat anti komunis, lewat salah satu orangnya (Jend Soeharto) akhirnya Amerika berhasil mendongkel musuh besarnya di Indonesia. Habislah salah satu putra bangsa yang berani menentang Zionis secara terbuka. Soekarno mengumumkan Ganyang Malaysia dikarenakan, pada saat itu Indonesia dikepung oleh negara-negara yang dikendalikan oleh Yahudi, yaitu Singapura, dari jaman dahulu Singapura adalah negara tujuan bangsa Yahudi yang merantau ke Singapura, Malaysia adalah negara jajahan Inggris, dimana pada saat itu penguasa Inggris selain keluarga kerajaan adalah bangsa Yahudi atau keturunan Yahudi, Filipina adalah jajahan Amerika, kemudian Australia adalah jajahan Inggris, dan memang dantara negara-negara itu, yang paling lemah adalah Malaysia, jadi bisa dipakai untuk keluar dari kepungan.

Albert Einstein

Albert Einstein (lahir di Ulm, Kerajaan Württemberg, Kerajaan Jerman, 14 Maret 1879 – meninggal di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat, 18 April 1955 pada umur 76 tahun) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.

Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Tokoh Abad Ini" oleh majalah Time.
Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Rumus Einstein yang paling terkenal adalah E=mc²

Hitungan Jawa

Baik-buruknya nama, menurut perhitungan Jawa (neptu), didasarkan pada susunan aksara Jawa (ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga). Setiap aksara diasumsikan memiliki nilai berbeda. Ha, da, pa, ma, masing-masing dinilai 1. Na, ta, dha, ga, nilainya 2. Ca, sa, ja, ba = 3. Ra, wa, ya, tha = 4. Ka, la, nya, nga = 5.
Angka-angka itu kemudian dipakai untuk menghitung nilai total dari nama seseorang yang dijumlahkan dari nilai setiap penggalan suku kata. Contoh, nilai keseluruhan nama Susanto adalah Su (sa=3) + san (sa=3) + to (ta=2) = 8

Pendidikan Itu Apa ?

Pendidikan dalam bahasa Yunani berasal dari kata padegogik yaitu ilmu menuntun anak. Orang Romawi melihat pendidikan sebagai educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai Erziehung yang setara dengan educare, yakni : membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan atau potensi anak. Dalam bahasa Jawa, pendidikan berarti panggulawentah (pengolahan - Red), mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran, kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu : memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian : proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.